Tidak lama setelah dunia internet dihebohkan dengan tumbangnya salah satu raksasa infrastruktur internet Cloudflare, yang melumpuhkan setengah dari layanan digital di dunia. Pemerintah Indonesia sepertinya tidak ingin ketinggalan untuk menjadi pemberitaan dengan merilis daftar layanan teknologi yang terancam akan diblokir oleh Komdigi. Salah satunya dari daftar tersebut adalah Cloudflare. Hal ini tentu menjadi isu yang ramai diperbincangkan terutama bagi pelaku dunia teknologi. Apa yang sebetulnya terjadi dan akan terjadi jika Komdigi memblokir Cloudflare ?
Apa itu Cloudflare?
Cloudflare adalah perusahaan raksasa dalam layanan infrastuktur internet yang pada awal kemunculannya berperan dalam memberikan proteksi keamanan, meningkatkan kecepatan dan performa untuk website. Dalam perkembangannya Cloudflare menambahkan layanan yang lebih luas seperti DNS, SSL, dan banyak protokol internet lainnya.
Diperkirakan lebih dari 20% layanan teknologi di dunia menggunakan layanan dari Cloudflare baik sebagai infrastruktur utama maupun penunjang.
Kenapa Komdigi mengancam blokir Cloudflare?
Dalam rilisan resmi Komdigi menyatakan bahwa CLoudflare terancam untuk diblokir di Indonesia karena tidak terdaftar dalam PSE dan dianggap melindungi situs judi online.
Kenapa Cloudflare dianggap melindungi situs judol?
Hal ini tampaknya bermula dari tekanan masyarakat kepada Komdigi untuk memberantas judi online di Indonesia. Cara yang digunakan oleh Komdigi untuk membatasi akses judi online kemungkinan besar dengan mengidentifikasi alamat IP server berdasarkan domain. Kemudian menutup akses ke alamat IP tersebut. Cara ini tentu menjadi tidak efektif apabila alamat IP dari server judi online "bersembunyi" dibalik Cloudflare. Sehingga menimbulkan anggapan bahwa Cloudflare melindungi judi online. Padahal tuduhan tersebut rasanya kurang tepat, karena pada fungsinya Cloudflare memang melindungi semua infrastruktur internet yang menggunakan layanannya. Cloudflare berada di tengah antara user dengan server, menjadi jembatan di antara keduanya. Cloudflare tidak tahu apakah server yang dalam perlindungannya digunakan untuk judi online atau bukan.
Bagaimana Cloudflare bekerja?
Untuk lebih memahami permasalahan, pengetahuan tentang bagaimana Cloudflare bekerja akan sangat membantu. Sebelumnya perlu juga di pahami konsep dari DNS dan IP Address. Seperti halnya handphone yang menggunakan nomor untuk dapat saling berkomunikasi, Internet juga menggunakan nomor yang dikenal dengan IP Address. Pada saat seseorang mengakses satu website seperti https://ituaku.com, komputer akan meminta DNS server untuk menerjemahkan dari https://ituaku.com menjadi alamat IP dari server agar dapat berkomunikasi. Proses tersebut disebut dengan DNS Resolver.
Cloudflare bekerja dengan menjadi penengah antara user dengan server. Pada saat user meminta alamat IP dari satu website, Cloudflare akan memberikan alamat IP miliknya, bukan alamat IP yang asli. Sehingga seluruh lalu lintas data yang terjadi akan melewati Cloudflare terlebih dahulu sebelum diterima dan diproses oleh server.
Kenapa Cloudflare menyembunyikan alamat IP?
Hal ini dilakukan oleh Cloudflare untuk melindungi server dari berbagai macam serangan. Alamat IP server yang terekspos ke publik tanpa perlindungan yang matang, sangat riskan untuk menjadi korban serangan. Serangan seperti DDos, Port Scanning, brute force sering terjadi pada awal tahun 2000an. Sementara untuk melengkapi infrastruktur dengan keamanan yang memadahi membutuhkan biaya yang tinggi. Hanya mampu dijangkau oleh korporasi besar. Cloudflare menjadi pahlawan dengan menghadirkan proteksi terhadap serangan tersebut dengan sangat terjangkau.
Apa itu DOH (DNS Over HTTPs)?
DOH (DNS Over HTTPs) adalah bentuk proteksi baru dengan melakukan enkripsi pada proses penerjemahan alamat domain ke alamat IP. Proteksi ini menjadikan alamat website yang akan dibuka pengguna terlindungi dari orang lain yang ingin "mengintip". Sehingga ISP (Internet Service Provider) - termasuk juga Komdigi, menjadi tidak bisa melakukan pengawasan, atau pemblokiran.
Apakah DOH hanya digunakan oleh Cloudflare?
Sebetulnya protokol DOH ini bukan milik Cloudflare saja. Dan juga tidak hanya disediakan oleh Cloudflare. DOH sudah mulai lazim digunakan di dunia yang sepertinya akan menjadi standar di masa mendatang. Perusahaan raksasa Google juga menyediakan layanan yang sama. Cloudflare menjadi populer karena menghadirkan DOH yang lebih ramah pengguna awam dengan merilisnya dalam bentuk aplikasi.
Apakah Cloudflare akan diblokir?
Gangguan yang dialami Cloudflare kemarin mestinya sudah menjadi gambaran sangat nyata apa yang akan terjadi apabila Cloudflare diblokir. Secara sederhana memblokir Cloudflare sama halnya dengan mematikan internet di Indonesia. Satu hal yang rasanya tidak akan terjadi. Meskipun jika Komdigi bersikeras untuk memblokir Cloudflare di Indonesia, juga tidak akan menyelesaikan masalah seperti yang diangankan. Protokol yang sama dengan Cloudflare disediakan juga oleh layanan lain seperti Google. Apakah lantas Google akan ikut diblokir juga ?
Bagaimana menutup akses judol?
Judi online memang menjadi masalah nasional yang perlu jadi perhatian banyak pihak. Jika pemblokiran situs bukan solusi yang efektif, lalu apa yang bisa dilakukan?
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menelusuri aliran transaksi keuangan. Transaksi judi online sangat besar kemungkinan dilakukan melalui transaksi elektronik, yang setiap transaksinya tercatat dan bisa ditelusuri dengan lebih mudah. Laju transaksi keuangan jauh lebih sedikit dibandingkan laju akses website melalui internet. Dan pemerintah mestinya punya kewenangan terhadap data tersebut.
Referensi:
https://www.komdigi.go.id/berita/siaran-pers/detail/cloudflare-dominasi-infrastruktur-judol-komdigi-minta-segera-daftar-pse
https://blog.cloudflare.com/defending-the-internet-how-cloudflare-blocked-a-monumental-7-3-tbps-ddos/
